Siapa yang tak menyukai sayuran satu ini, terong merupakan primadona sayur yang banyak digemari, selain rasanya yang enak dan lembut terong juga sangat cocok dipadukan dengan berbagai jenis makanan mulai dari sambal terong, lodeh dan masih banyak lagi. Meski terong bukan tumbuhan asli Indonesia namun terong dapat tumbuh subur disini, cara menanam terong juga cukup mudah.
Baca juga : Cara menanam Mentimun
Sama halnya dengan tomat, terong sejatinya adalah golongan sayur yang oleh masyarakat lebih dikenal sebagai varietas sayur- mayur. Selain lezat terong juga memiliki ragam manfaat bagi kesehatan tubuh mulai dari antioksidan yang tinggi, membantu melancarkan pencernaan, menguatkan tulang, menurunkan kolesterol hingga membantu untuk menurunkan berat badan. Manfaat yang dapat diperoleh dari mengonsumsi terong tentunya wajib dibarengi dengan cara olah yang baik dan benar.
Terong yang tumbuh dan mendapatkan perawatan baik biasanya memiliki ukuran cukup besar dan pohonnya akan berbuah lebat, hal ini berbanding terbalik dengan tumbuhan yang kurang mendapat perawatan. Artikel ini akan membahas tata cara menanam terong yang baik agar tumbuhan sehat dan menghasilkan terong berkualitas.
1. Pembibitan
Mengolah benih sebelum menjadi bibit merupakan pokok perhatian yang tidak boleh disepelekan, sebelum disemai pastikan untuk memilih jenis benih unggul sehingga potensi terong tumbuh dan menghasilkan lebih besar. Penyemaian bisa dilakukan dengan lebih dahulu merendam benih kemudian menyemai di wadah tertentu seperti polybag, kemudian tunggu sekitar 30 hari sebelum memindahkan bibit ke lahan yang sudah siap, ketika menyemai pastikan untuk menyiraminya setiap hari pagi dan sore.
2. Pengolahan Lahan
Lahan yang sudah dipilih wajib dibersihkan terlebih dahulu dari gulma dan semak, kemudian dapat dilanjutkan dengan melakukan proses penggemburan dan pemberian pupuk. Selanjutnya jangan lupa untuk membuat lubang sebagai tempat bibit terong nantinya.
3. Proses Penanaman
Setelah bibit berusia 30 hari atau kurang lebih satu bulan maka bibit siap dipindahkan, sebaiknya penanaman dilakukan pada musim kemarau agar air hujan tidak merusak bibit, setelah ditanam baiknya bibit langsung disiram, pada usia 15 hari bibit harus melewati proses penyulaman untuk mengganti bibit gagal tumbuh atau mati dengan bibit lain yang bagus, selanjutnya pasang penopang tanaman atau ajir agar bibit terong tumbuh tegak dan lurus, pastikan untuk memberi pengikat bagian bibit dengan ajir.
4. Perawatan
Setelah tanaman terong disulam dan diberi ajir bukan berarti kamu bisa membiarkannya tumbuh sendiri tanpa perawatan, kamu masih perlu untuk memberikan pupuk dan penyiraman. Kamu juga harus menyiangi tanaman gulma yang menganggu agar proses pertumbuhan tanaman terong tidak terganggu, yang tidak kalah penting adalah memangkas tunas liar yang tumbuh di ketiak pohon agar tunas utama dapat tumbuh dengan baik tanpa berbagi nutrisi.
5. Pemanenan
Setelah terong berusia sekitar 45- 50 hari setelah tanam pemanenan pertama sudah bisa dilakukan, pemanenan dianjurkan dilakukan pada pagi atau sore hari dengan menggunakan alat pemotong, pada saat pemanenan perhatikan ukuran terong dan pastikan terong mencapai ukuran maksimum dengan usia muda. Menanam terong sendiri memang cukup mudah, selain mendapatkan keuntungan dengan dapat memanen terong seenaknya, kamu juga dapat menjualnya jika nanti hasilnya berlipat ganda. Cara menanam terong tergolong gampang sehingga kamu bisa mencobanya sendiri dirumah dengan memanfaatkan lahan- lahan kosong yang ada disekitarmu, dengan begitu kamu bisa tetap produktif menghasilkan sayur mayur dan mengurangi biaya belanja.