Cara tanam konvensional adalah metode tanam yang umum digunakan di banyak daerah di dunia. Metode ini melibatkan pembersihan lahan dengan menggunakan alat berat atau tenaga manusia seperti cangkul dan sabit untuk membersihkan gulma dan sampah lainnya.
Setelah lahan dibersihkan, petani akan membuat bedengan atau sekat-sekat kecil di mana benih atau bibit ditanam. Bibit ditanam dengan jarak tertentu di antara tanaman dan biasanya menggunakan metode tanam monokultur, yaitu menanam satu jenis tanaman pada satu bedengan.
Setelah itu, tanaman akan diberi pupuk kimia atau pupuk organik untuk membantu pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Selama masa pertumbuhan, tanaman juga akan disiram air dan diberi perlindungan dari hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida atau herbisida.
Cara tanam konvensional masih banyak digunakan di banyak negara karena dianggap efektif dan efisien dalam produksi hasil pertanian dalam jumlah besar. Namun, beberapa praktiknya dapat menyebabkan degradasi tanah dan lingkungan, sehingga beberapa petani beralih ke metode tanam organik atau metode lain yang lebih ramah lingkungan.